๐ Panduan Pengisian Kuesioner AI Cognitive Dependency Index (AICDI)
Tujuan Kuesioner:
Kuesioner ini bertujuan untuk mengukur tingkat ketergantungan kognitif seseorang terhadap teknologi AI dalam aktivitas berpikir, belajar, dan mengambil keputusan.
Instrumen ini dikembangkan berdasarkan kajian ilmiah dari Ward (2013), Barr et al. (2015), Liu et al. (2024) serta integrasi hasil penelitian AI & kognisi dari Franรงa et al. (2023) dan PNAS Nexus (2024).
๐งญ Cara Mengisi Kuesioner:
- Baca setiap pernyataan dengan seksama. Setiap pernyataan menggambarkan perilaku atau kebiasaan Anda saat menggunakan AI (misalnya ChatGPT, Copilot, Gemini, atau platform AI lain).
- Pilih nilai antara 1 sampai 5 menggunakan slider:
- 1 = Sangat Tidak Setuju – perilaku itu hampir tidak pernah Anda lakukan.
- 2 = Tidak Setuju – Anda jarang melakukannya.
- 3 = Netral – kadang-kadang Anda melakukannya.
- 4 = Setuju – Anda sering melakukannya.
- 5 = Sangat Setuju – perilaku tersebut mencerminkan Anda dengan jelas.
- Jawablah dengan jujur sesuai pengalaman Anda, bukan berdasarkan apa yang dianggap ideal.
- Setelah menjawab seluruh pernyataan (24 item), tekan tombol “๐ Lihat Hasil AICDI” untuk menampilkan skor rata-rata dan interpretasinya.
⚠️ Catatan Penting:
- Kuesioner ini bukan alat diagnosis medis atau psikologis, melainkan instrumen penilaian perilaku digital dan kesiapan berpikir kritis.
- Gunakan hasilnya untuk refleksi diri atau penelitian akademik dengan tetap menjaga privasi responden.
- Apabila digunakan untuk penelitian, disarankan melakukan uji validitas dan reliabilitas (Cronbach Alpha) sebelum interpretasi kelompok.
© 2025 | Dikembangkan oleh Tim Data Analis Bisnis Digital – Universitas Negeri Makassar
๐ง Survei AI Cognitive Dependency Index (AICDI)
Nilai 1 = Sangat Tidak Setuju … 5 = Sangat Setuju
Self Asesmen Perilaku & Ketergantungan terhadap AI (AICDI)
Referensi: Ward (2013); Barr et al. (2015); Liu et al. (2024); Franรงa et al. (2023); PNAS Nexus (2024)
1. Saya sering menggunakan AI untuk menjawab tanpa berpikir sendiri.
2. Saya lebih percaya hasil AI dibandingkan mencari manual.
3. Saya jarang memeriksa ulang kebenaran hasil AI.
4. Saya merasa sulit berpikir mandiri tanpa bantuan AI.
5. Saya lebih suka hasil cepat dari AI daripada belajar mendalam.
6. Saya merasa kemampuan berpikir menurun karena sering bergantung pada AI.
7. Saya menggunakan AI hampir setiap hari untuk menyelesaikan tugas kecil sekalipun.
8. Saya kesulitan fokus jika tidak menggunakan bantuan AI.
9. Saya lebih memilih AI daripada berdiskusi dengan orang lain untuk mencari jawaban.
10. Saya sering meniru hasil AI tanpa memahami isinya.
11. Saya merasa cemas jika tidak bisa mengakses AI saat dibutuhkan.
12. Saya jarang menggunakan kemampuan berpikir kritis karena percaya AI lebih tahu.
13. Saya sering meminta AI menulis atau menyusun ide tanpa kontribusi pribadi.
14. Saya merasa lebih efisien dengan AI, meskipun saya tidak belajar banyak.
15. Saya sulit membedakan antara ide saya dan ide AI.
16. Saya sering menerima jawaban AI tanpa membaca sumber aslinya.
17. Saya menganggap AI sebagai otoritas utama dalam pengambilan keputusan.
18. Saya merasa kreativitas saya menurun sejak sering memakai AI.
19. Saya menilai hasil AI lebih cepat benar dibandingkan pendapat manusia.
20. Saya merasa kemampuan mengingat saya berkurang karena semua bisa ditanyakan ke AI.
21. Saya sering menunda berpikir karena menunggu jawaban dari AI.
22. Saya lebih percaya intuisi AI dibanding intuisi saya sendiri.
23. Saya menggunakan AI bahkan untuk hal-hal sederhana yang bisa saya kerjakan sendiri.
24. Saya khawatir kehilangan kemampuan berpikir jika AI berhenti tersedia.